Selain senyum, menurutku menulis adalah sedekah yang paling mudah. Disinilah aku bersedekah dengan mudah...
Minggu, 20 Maret 2011
Do’aku di sudut malam-Mu
Hilang utuh nafasku
Tertarik dan terlepas
Tak menjanjikan apapun
Sekedar hendak penuhi paru-paru hidupku
Wahai sang pengampun dosa
Tarik nafasku, jika tiada waktuku kembali pada-Mu
Hela untuk kesempatan terakhir nafasku,
Namun jika aku telah pantas tegakkan wajahku di hadap-Mu
Tak jejak jauh kaki melangkah
Maju sekali, mundur sekian kali
Tak terarah kemanapun
Sekedar hendak mencari tau yang tak ku ketahui
Wahai sang Maha Tahu
Tuntun jalanku, hingga tiada jalan yang ku tempuh menjauhi-Mu
Do’aku di sudut malam-Mu,
Beri kesempatan nafasku berhembus
Dan derap langkahku berayun
Demi pengampunan-Mu
Tertarik dan terlepas
Tak menjanjikan apapun
Sekedar hendak penuhi paru-paru hidupku
Wahai sang pengampun dosa
Tarik nafasku, jika tiada waktuku kembali pada-Mu
Hela untuk kesempatan terakhir nafasku,
Namun jika aku telah pantas tegakkan wajahku di hadap-Mu
Tak jejak jauh kaki melangkah
Maju sekali, mundur sekian kali
Tak terarah kemanapun
Sekedar hendak mencari tau yang tak ku ketahui
Wahai sang Maha Tahu
Tuntun jalanku, hingga tiada jalan yang ku tempuh menjauhi-Mu
Do’aku di sudut malam-Mu,
Beri kesempatan nafasku berhembus
Dan derap langkahku berayun
Demi pengampunan-Mu
Minggu, 13 Maret 2011
Bus Sekolahku Paling Oke
Hampir tiap pagi-kecuali minggu-aku dan seluruh anak-anak sekolah yang asalnya dari Sidorejo, desaku tercinta, berangkat ke sekolah dengan memanfaatkan jasa bus sekolah desa.
Sekilas dari luar, body busku-eh bus kami maksudnya-tampak putih, bersih, kokoh dan nyaman lah pokoknya. Tapppi… bagi yang pernah masuk atau bahkan nyoba naik bus kami ini, uuugghhh… dijamin bakal ngasih komentar-komentar yang enggak enak.
Langganan:
Postingan (Atom)