Ada air yang tak basah,
tapi menyipta kekeringan di mata. ada jua luka yang tak digores, tapi
memberi perih yang tak sekiranya. laju itu bak mata kail lengkap dengan
umpannya. siap menjerat hati, meminta mata mengairi tanpa basah. meminta
perih tanpa luka. dan aku, nyatanya sudah biasa...
Andai dia tahu, angin tak selalu menghempas, laut tak selalu menenggelamkan...
tapi tetap, aku ingin di sini, di dua sisi, menghadap ke depan-berjalan dengan langkah lirih, dan melihat di sekitar-demi rasa khawatirku terobati.
Allah, ampunku sebab selalu merindu, pada air yang mengeringkan mata hati.
hanya jadikan perlindungan-Mu bagi kami, bagi yang tersemat di hati, sebagai anugrah dan ridho-Mu. sebagai hadiah-Mu.
sebagai, rahasia hati.
Andai dia tahu, angin tak selalu menghempas, laut tak selalu menenggelamkan...
tapi tetap, aku ingin di sini, di dua sisi, menghadap ke depan-berjalan dengan langkah lirih, dan melihat di sekitar-demi rasa khawatirku terobati.
Allah, ampunku sebab selalu merindu, pada air yang mengeringkan mata hati.
hanya jadikan perlindungan-Mu bagi kami, bagi yang tersemat di hati, sebagai anugrah dan ridho-Mu. sebagai hadiah-Mu.
sebagai, rahasia hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar