Jumat, 12 Agustus 2011

Knapa ya??


“Knapa ya???” desahku.
“Aduuuuuuuuuuhhhh mumet kulo!!” tambahku, medok amat jawanya hehehe
“Knapa sih Fah?” Tanya teman sekamarku yang sedari tadi mencoba tak ambil pusing dengan sikap uring-uringanku..
“Hhm…gk kok Ndeh” jawabku merengut, Desi namanya tapi ana biasa memanggilnya Ndeh.
“Masalah dia lagi?” tambahnya.
“Dia…dia siapa Ndeh?” tanyaku sok tidak mengakui.
“Alaaah…pura-pura aja” vonisnya. Hehehe tau juga dia.

“Iya Ndeh, gk tenang rasanya” mulai curhat ne ^_^
“Gk tenang knapa?”
“Gk tenang shalat Ndeh…” jawabku, Ndeh bingung.
“Lah! Tadi kepikiran dia, sekarang malah bahas masalah shalat. Apa hubungannya?” tanyanya bingung.

“Duh, jelaskan gk ya…” desahku.
“Hmm gk kok Ndeh. Oya, aq nelpon temen dulu ya”ucapku tak menjawab. Ku sambar hp di rak bukuku, dan mulailah aku mencari-cari no hp yang ingin ku calling itu.
“Yap, ini dia” ucapku. Ukhti Rahmi… nama itulah yang ku calling.

“Assalamu’alaikum…” ucapku. Dan kemudian terdengar jawabannya dengan lembut.
“Ana gk enak ni Ukh…” aduku padanya.
“Gk enak ma siapa Ukh?” tanyanya.
“Sama Allah…” ????

“Hah? Maksudnya gmana Ukh? Kok bisa gk enak ma Allah? Ukhti ini aneh” komentarnya sambil tertawa geli. Ana kecut sendiri.
“Iya Ukh… ana juga bingung, ana gk enak sama Allah. Perasaan ana gk tenang Ukh” jawabku.
“Iyaaa, tapi knapa Ukh? Pastikan ada sebabnya…”
“Hmm… sebenarnya na tau sebabnya Ukh” akuku.
“lah itu tau, gmana toh. Emangnya knapa Ukh? Ada masalah apa sampe-sampe Ukhti gk enak sama Allah?” tanyanya, membuatku gugup saja.

“Itu Ukh… ana…ana baru saja ja…” Ugk!! Bilang gk ya…
“Apa Ukh? Anti apa? Kok malah diem?” desaknya.
“Ana ba…baru saja ja…jadian Ukh” jawabku merasa bersalah pada diri sendiri.
“Jadian?!” ucapnya kaget.
“Iya Ukh” hiks hiks…
“Gmana ni Ukh?” tanyaku kemudian.
“MasyaAllah… sama siapa Ukh? Ikhwa mana? Kok bisa? Anti gk lagi guyon kan??” duh banyak amat nanyanya :D

“Gk Ukh… ana jujur. Itu yang buat ana gk enak ma Allah, shalan ana gk khusyuk. Sejak jadian itu ana gk tenang Ukh. Rasanya ada yang ana bohongi” jawabku.
“Allah! Pasti Ukh!” ucapnya sedikit meninggi.
“Iya Ukh… ana tau, ana salah. Jadi gmana dong Ukh…tolloooong” rengekku.
“Anti yang tau caranya gmana. Anti mau kembali tenang kan? Shalat khusyuk, dang k merasa membohongi Allah kan??” tanyanya lagi, kayak hakim aja ni Ukhti. Hehehe
“Iya Ukh…” jawabku lemas.

“Putus!! Dan jangan coba-coba lagi. Anti ini kayak gk tau hukumnya saja toh Ukh. Itu kan…”
“Iya Ukh, mendekati zina kan…” potongku.
“La itu tau. Sudahlah, maslah gampang gitu kok dibuat rumit” jawabnya menyepelekan.
“Tapi Ukh… dia ikhwa” jawabku.
“Lalu knapa?”

“Ya…kan sudah jelas dia itu pasti bisa mbimbing kita ke jalan yang benar” sok tau ^_^
“Ya Allah Ukh… kalaupun dia bisa, dan dia tau hukum-hukum syariat agama kita lalu untuk apa dia melakukan ini sama anti? Ngajak pacaran gitu? Cobalah dipikir…” ucapnya.
“Iya juga ya Ukh…” jawabku kian menyesal. T_T
Maaf ya akhi…
Ana bukan gk mau menjalin silaturrahmi seperti yang akhi ajukan, tapi ana sadar benar kata Ukhti Rahmi, bukan seperti ini caranya.
Sekali lagi maaf ya akh… ana gk mau mendekati  zina, apalagi sampai benar-benar berbuat zina. Astakhfirullah…

Kalaupun benar antum sayang sama ana, biarlah kita tunggu waktu yang mempertemukan kita. Insya Allah kita akan bertemu kalau kita jodoh.
Lagipun kita punya kewajiban lain yang lebih mulia, berdakwah dari hal yang kecil, adi diri sendiri, dan dari saat ini.
Ana ingin berdakwah, bahwa hubungan itu adalah hubungan yang haram dimata Allah. Dan ana ingin berdakwah untuk diri ana sendiri dulu, dan dimulai dari sekarang. Amiin. Semoga Allah terus mengingatkan ana, juga antum.
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar