Selasa, 13 Maret 2012

Bersyukur (juga) untuk hal yang kecil...


Sudahkah kamu bersyukur untuk hari ini??

karna letak kertas bertuliskan Sudahkah kamu bersyukur hari ini?? itu tepat di dinding dekat rak-rak perpustakaan kecil di kamar kami--aku sengaja membuatnya juga untuk mengingatkan adik-adikku. alhasil hampir setiap kali mereka menyentuh buku--mereka membaca tulisan itu.


"tadi Allah kasih aku nikmat apa ya??" mungkin, selalu pertanyaan itu yang muncul kalau ada yang membacanya. hehehe, mencoba menghitung-hitung nikmat Allah seharian. seperti adik perempuan paling kecil ku satu itu--Syifa, ia duduk di kelas 4 SD..

"kakak, tadi Allah ngasih nikmat apa aja sama kakak??" atau pertanyaan ini yang muncul. aku lantas tersenyum dan berpura-pura berpikir--menempelkan jari telunjuk ke bibir.

"tadi kakak nemuin uang seribu kakak yang hilang dek, ada di dalam kantong plastik belanjaan rupanya" jawabku--kemarin sepulang dari supermarket aku melihat seorang pengemis tua di sebrang jalan, aku berlari dengan sangat yakin dan hendak memberi meski hanya seribu rupiah--sambil merogoh-rogoh kantong. tapi, uang seribu yang aku cari tak ku temukan di dompet ataupun kantung rokku. jadinya hanya bisa mengucap "maaf ya nek..." dengan perasaan sangat tidak enak karna sudah memberi nenek-nenek itu harapan. hiks...

"ah kakak, yang kayak gitu kok di bilang nikmat." selanya.
"jadi? nikmat itu apa dong??" tanyaku.
"tadi Syifa dikasih uang ayah buat beli sepatu baru kak, itu baru nikmat..." jawabnya begitu yakin. aku tersenyum geli.
"trus, apa lagi nikmat Allah yang Syifa terima hari ini??"
"apa ya... kayaknya gk ada lagi lah kak..."jawabnya.
"yakin???"
"yakin kak"

"hmm... Syifa tadi shalat subuh gk?" tanyaku.
"shalat..."
"jam berapa?" lanjutku.
"jam 6 kak. hehehe" ia meringis. dalam hatiku aku mengucap Alhamdulillah karna hehehe nya itu, artinya ia paham kalau subuh itu lebih awal jadwalnya ^_^

"tapi kak, tadi waktu bu Anis nanya teman sekelas siapa yang tadi pagi shalat subuh??? yang tunjuk tangan cuma 5 orang loh kak." sambungnya dengan meniru suara gurunya itu.
"teman-teman Syifa yang lain kenapa gk shalat subuh memangnya?" tanyaku memancing.
"katanya ngantuk kak" jawabnya polos.  aku kembali tersenyum.

"nah, Syifa mau bangun untuk shalat subuh disaat teman-teman Syifa yang lain banyak yang masih tidur itu juga nikmat loh." komentarku.
"kok nikmat kak??" tanyanya.
"iya dong. karna Allah membangunkan Syifa dan buat Syifa gk ngantuk kayak teman-teman Syifa"
"tapi tadi yang bangunin Syifa kakak kok" aku tertawa kecil mendengar jawabannya. ^_^
"yang bangunin kakak siapa? hayo..." tanyaku. ia terdiam sejanak, lalu...
"iya ya" jawabnya, setahunya aku memang jadi peronda malam yang selalu membangunkan anggota keluarga kalau sudah masuk waktu subuh. hehehe

"nikmat itu gk hanya sesuatu yang membuat kita bahagia, sepeti Syifa yang dikasih ayah uang untuk beli sepatu baru. hal-hal baik kecil juga disebut nikmat..." ucapku menasehati si kecil cantik itu.
"jadi kita harus..." lanjutku, tapo terpotong.
"mengucap alhamdulillah..." potongnya panjang. aku tertawa.
"iya. mengucap alhamdulillah walaupun subuhnya jam 6 dan sehabis subuh tidur lagi. ya kan??" ejekku padanya.
ia tertawa cengengesan lagi--paham maksud ucapanku.

^_^
*semoga Allah juga memberiku nikmat anak secantik dan sebaik Syifa. amiin hehehe (ntah kemana-mana larinya :D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar