Selasa, 13 Maret 2012

Man jadda, wa jadda...


Alif Fiqri, karo 5 konco-konco'e--seng ndue mimpi gedhi --akhir'e gawe semangetku dadi penulis sekelas Asma Nadia sekiro juga dadi guru relawan neng ujung negoro makin gelo'. gelo' lah pokok'e...

*aihhh susah pake bahasa jawa, gk jalan jemarinya :p
back to Indonesian!


Alif Fiqri, serta kelima temannya--yang punya mimpi besar--akhirnya membuat semangatku yang ingin jadi penulis sekelas Asma Nadia juga jadi guru relawan di pelosok Tanah Air makin gila saja. gila segila-gilanya...
biarlah agak berlebihan, karna 'manusia hidup harus punya mimpi'. ingat juga sama kata-kata Mbak Win 'mimpi itu jangan cuma satu, borong semua!! namanya juga mimpi, ya sesuka kita kalupun mau mimpi setinggi langit!'
^_^

pengen laa jerit sekuat tenaga--biar ayah-bunda tercinta di ujung Aceh sana mendengar,
Bun... aku ingin jadi penulis...
Yah... aku ingin jadi guru hingga di ujung Indonesia...

*hehe lupa, memangnya siapa sih si Alif Fiqri itu ???

hmm
Alif Fiqri ntu main characternya film Negeri 5 Menara--yang naik layar kurang dari dua minggu ini di bioskop seluruh Indonesia (tanah beta, Indonesia sejak dulu kala... loh kok! jadi nyanyi). hehe
Lanjut!
Jadi, Alif Fiqri adalah pemeran utama film Negeri 5 Menara. Film ini bertema tentang ambisinya untuk lanjut sekolah ke tingkat SMA trus kuliyah ke ITB sebagai pilihan terbaik akhirnya terpatahkan oleh permintaan ibunya--yang menginginkannya mondok di pesantren.
*Alif Fiqri ganteng loh, pa lagi waktu rambutnya dah dipotong ^_* hehe
(opss, Alif Fiqri di film ntu baru kelas 1 SMA. jadi jangan su'ujdon dulu. ngefans aja sama kepribadiannya kok)

back to story...
Trus, Alif merasa tak tega kalau harus menyakiti hati ibunya yang selama ini memang  tak pernah memaksakan kehendaknya. maka jadilah ia mondok di pesantren berlabel Madani di Pulau Jawa itu--dengan dihantar sang ayah. biarpun ia mengabulkan keinginan ibunya, ia sendiri ternyata punya niat untuk hengkang dari pesantren setelah setahun mondok. setidaknya ibu dan ayahnya pasti akan berfikir bahwa ia tidak sanggup mondok di pesantren dengan aturan agama yang ketat.

singkat cerita, iapun telah mondok di sana, dan bertemu dengan 5 temannya yang hebat-hebat itu.
selama setahun di pondok ada banyak kegiatan, kisah-kisah yang membuatnya termotivasi untuk mewujudkan cita-cita serta impiannya yang tertunda untuk kuliyah di ITB Bandung.
"Man jadda wa jadda..." begitu dalam hatinya ^_^

Man jadda wa jadda,
Man jadda wa jadda,
Man jadda wa jadda,
Yang bersungguh-sungguh akan berhasil...
*meskipun diplesetkan menjanda...menjanda... oleh cleaning servicer bioskop--semangatku tetep gk runtuh!!
dasar cleaning servicer!! laen kali jangan bersihin bioskop aja, nonton juga. biar cerah pikirannya (opss, kessel euy!)
^_^

Lanjut...
tapi, ternyata selama setahun itu, ada banyak kisah kebersamaan mereka berenam yang akhirnya meluluh-lantakkan niatnya untuk kuliyah di ITB.
salah satunya saat mereka menyurup susu putih cair dengan piring-piring di tangan mereka.
atau saat mereka bermain orang-orangan sawa--yang dijadikan sebagai jama'ah pendengar pidato salah satu temannya yang akan mengikuti lomba, sembari menjemur pakaian bersama.
atau saat mereka saling bahu-membahu merakit genset baru demi menghapuskan komentar seorang ustadz ngajinya 'rusak kok rutin!' pada genset satu-satunya pesantren mereka.
atau saat mereka selalu punya waktu luang untuk tiduran di bawah menara mesjid pesantren--hingga mereka dijuluki si pemilik menara. di tempat ini juga mereka mengukir janji akan menunjukkan foto di hadapan menara-menara negara di dunia yang mereka kagumi. (Alif memilih negara Amerika)
atau saat mereka mempersiapkan kawan seangkatannya untuk bermain teater.
atau...
*ah, tonton sendiri aja ya. biar lengkap! :p

tau akhir dari kisah Negeri 5 Menara??

akhirnya mereka bertukar foto dengan latar belakang menara-menara megah di belahan negara lain^_^
kok cuma 5? sedang mereka ada 6 orang. yup! yang seorang memilih menjadi guru ngaji di negri sendiri. dan kesuksesannya tak kurang dari Alif dan yang lain.

*scene ter-aku suka, waktu Alif dan 4 temannya (yang satu gk ikut) harus mengayuh becak dayung dengan 3 peti es batu di masing-masing becak dayung mereka. ada yang lucu, karna para pemilik becak yang notabennyas udah ujur harus pasrah di naikin satu becak. berempat!! kwkwkw lucu!

*skenario ter-aku suka, ternyata Alif dipribadikan dengan karakter seorang penyuka jurnalis dan suka menulis (sama kayak aku-nya hehehe) ^_^

*aktor ter-aku suka, si Raja yang berperan sebagai orang batak asli Medan (alhamdulillah Islam). ngomongnya itu bbah! macam di pasar saja dy! mbatak mode-on kwkwkw

tapi tetteppp, Alif is the best one! hehehe

Buat yang punya jadwal khusus  nyari tontonan di Cinema 21, wajiblah jadiin Negeri 5 Menara sebagai list teratas jadwal nonton kamu ^^
insya Allah akan termotivasi menjadi pemimpi-pemimpi gila. hehehe

*Semoga dua mimpi gilaku tadi juga dapat terwujud. amiin ya Allah
MAN JADDA, WA JADDA!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar