Kamis, 13 Oktober 2011

Ceritaku semasa PPL (Part 2)

Musim Pacaran

Huhh!!
Greatest research!! Penyelidikan terhebat. hahaha Lebbay...

Ingin sekali ku berdo'a untuk mereka-beberapa muridku-yang tengah jatuh hati pada lawan jenisnya (baku kali ah bahasanya :D)
"anak-anak miss, usia kalian masih panjang loh. mbok ya jangan pacaran dulu, pa lagi satu kelas gini. gk konsen belajar pasti kan? mau berangkat sekolah semangat karena si dia, sakit tapi tetep dibelain berangkat juga. mau ngapa-ngapain takut diperhatiin dia, jadi jaim. maunya tiap hari dandan, biar dia merhatiin kalian. iya kan???"
Dduhhh...

Ckckck,
murid jaman sekarang ya, sipergo'i pacaran bukannya takut eh malah cengengesan.
"Cantik kan miss?" tu ucap seorang murid sewaktu ku singgung tentang pacarnya tu.
"Itu lo miss" atau ini, saat ku tanya si murid sambil menunjukkan yg mana si kekasihnya tadi. astakhfirullah. Ya' ampuuuuun.
kalo orang jawa bilang ngenes lah :D

belasan tahun... wajar mungkin, karena masih baru gede, ABG katanya. baru puber gitu lah alasannya.
wajar??? ENGGAK lah!!

Sepulang mengajar hari ini aku memburu langkah, ada keperluan yang perlu dikejar tayang jadwanya. lantas saja ku tuju gerbang sekolah-meninggalkan kedua teman PPL ku yang biasanya selalu menungguku pulang.

tapi setibaku tepat di depan gerbang, lihatlah!
sepasang kekasih ABG itu tengah berdiri berdua-memojok, di warung sebrang yang biasanya digunakan untuk berjualan sarapan oleh seorang ibu-ibu. si cewek tampak tertunduk, sedang si cowok sepertinya tengah marah-marah.
"Itu Randi kan?" tanyaku pada seorang siswa yang ku tahu sekelas dengan Randi tadi-sambil menunjuk mereka sepasang kekasih itu.
"Iya Miss" jawabnya.
"Lagi berantem itu Miss..." tambahnya lagi.
Astakhfirullah... serius amat kayaknya!

belum lagi kemarin-seingatku saat jam olahraga anak-anak kelas IX.
aku diminta oleh Wakasek untuk menggantikan guru yang mengajar Penjaskes karena ia berhalangan hadir hari itu. akupun menggiring mereka ke lapangan di depan halaman sekolah dengan perlengkapan olahraga.

ku bawa 4 bola basket di kedua tanganku bersamaan, kemudian kembali lagi ke gudang memngambil raket badminton juga bola bahkan netnya. sedang bola takraw dan bola kaki-karena tak lagi bisa ku bawa sekaligus maka seorang siswa pun ku minta membantuku untuk membawanya ke lapangan yang berjarak sekitar 50 meter dari gudang.

setelah sampai, ku letakkan semua perlengkapan itu-berharap mereka berebut untuk memainkannya.
tapi apa! mereka tampak acuh dengan jerih payahku itu, mereka justru merogoh kantung masing-masing kemudian mengeluarkan hp milik mereka sendiri.
aku mendengus kesal...
syukurlah murid lelaki hampir sebagian besar mau mengambil bola-bola itu, meski  tidak dengan murid perempuan!

ku dekati beberapa siswi yang mulai duduk-mencari tempat nongkrong yang teduh dan nyaman-di pojokan halaman sekolah.
"Miss, ef bi Miss apa namanya Miss?" tanya seorang siswi sambil memincit-mincit hp nya.
"Untuk apa?" tanyaku sambil tersenyum sok tidak paham.
"Ya mau di add lah Miss, sekalian mau lihatb cowok Miss" ucapnya sambil tertawa kecil. teman-temannya yang lain tertawa menimpalu pula.
"Miss gk punya cowok" jawabku langsung.
"Alah Miss bohong. kami aja punya. masak Miss gk punya" jawabnya enteng.
"Iya Miss, kan lagi musin pacaran" tambah yang lain berkelakar.

masya Allah, ampon kali lah ngadepin mereka!
***

Si Pelawak Ganteng

Anak didikku satu ini, ganteng. awalnya aku tertarik mendekatinya bukan karena gantengnya. tapi karena tingkah lucunya.
waktu itu, aku masuk ke kelasnya membawa tugas yang diminta oleh seorang guru untuk diserahkan pada ketua kelasnya. lantas, karena kemudian kelas mereka gaduh-tidak ada guru, maka akupun berinisiatif untuk sekedar mengawasi mereka hingga jam istirahat.

"Miss, ajari buat Nouns lah Miss" pinta seorang siswi yang duduk di bangku paling depan.
"Nouns?" tanyaku.
"Iya Miss, kata benda. 200 biji' Miss. banyak kali" rengeknya lagi. akupun mengambil spidol dan kemudian mulai membantu mereka-meski hanya beberapa puluh yang ku tulis di papan tulis waktu itu.

"Udah ya, kalo semua bukannya bantu namanya. tapi nyelesein" ucapku.
"Yahhhh" ucap mereka bebarengan-tampak kecewa.
"Sini Miss biar kami aja yang nambahin ya Miss" ucap seorang siswa dari belakang. aku menyetujuinya. maka mereka mulai maju satu persatu dan menuliskan buah pikiran mereka di papan tulis.
begitupun dia-si Ganteng itu.

tapi, kalau teman-temannya yang lain menuliskan Table, Car, Wall, Plane, Towl, Knife, atau yang lainnya. maka tidak dengan dia.
"Heart??" ucapku pelan-membaca tulisannya, sambil mengarahkan pandanganku padanya.
ia tersenyum, mata sipitnya makin nampang mengecil. duuuuh, kian maniiiis hehehe
"Kok hearth?" tanyaku padanya-yang masih berdiri di depan papan tulis.
lalu kemudian ditulisnya sebuah kata lagi.
"Love" aku makin mengerutkan dahi-dan tersenyum.
"Hh, Love lagi!" tambahku.
"Kan Noun Miss" jawabnya. iya, memang benar itu termasuk Noun. tapi knapa mesti kata Heart dan Love yang ia tulis? sedang masih banyak kata lain, teman-temannya saja memilih Noun yang benar-benar menunjuk pada benda yang nyata tampak di depan mereka. tapi dia tidak!

"Knapa hearth sama love? punya kamu paling beda" tanyaku.

"Saya sedang patah hati Miss" jawabnya mengelakar-dinaik turunkannya alisnya. sambil mengembalikan spidolnya padaku-dan melempar tawa serta kelakarannya pada teman-temannya. akupun ikut tertawa sejenak. lucu juga si Ganteng ini :D

Pernah juga kali itu, ku dapati ia lewat di depan meja piket-waktu itu aku yang tengah bertugas piket.
Ia datang dari arah tangga-hendak masuk ke kelasnya yang berada di samping ruang dewan guru. ia mengenakan baju putih biru lengkap.
"Mau kemana Tio? olahraga kan?" tanyaku padanya-karena setahuku semua anak-anak sekelasnya sudah turun dan mulai mengikuti mata pelajaran olahraga di lapangan.

"Mau...Miss" jawabnya sambil melekatkan kedua telapak tangannya kemudian meletakkannya miring di telinga kirinya dan memimikkan kata 'bobok' perlahan. imut. hehehe
"Tidur??" tanyaku heran. ia tertawa melihatku bingung.
"Miss ini serius kali lah" selanya.
"Satu-Kosong" ucapnya kemudian-sambil terkekeh-kemudian berlari menuju kelasnya. . aku mengikutinya hendak menjitaknya-maksudku.
sesampainya di pintu kelasnya,
"Miss mau lihat awak ganti baju Miss??" tanyanya lagi, berkelakar dengan logat Medannya-sambil membuka kancing bajunya yang diarahkan kepadaku. aku langsung berbalik badan-keluar kelas tanpa sepatah katapun.
kali ini ia membuatku malu bukan kepalang. merah padam wajahku dibuatnya.
Ihhhhhhh, desahku dalam-dalam. aku dikerjain!!

si pelawak ini, ganteng. tapi tingkahnya buat gregetan! nyuebbeliiiin!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar